QGIS-ID sharing: Geospatial Analysis Workshop – Liga Muda Perencana

Pada akhir Bulan November 2020 kemarin, Komunitas QGIS Indonesia berkesempatan untuk berbagi ilmu dalam acara Geospatial Analysis Workshop yang diselenggarakan oleh Liga Muda Indonesiasebuah ruang kolaborasi nirlaba (non-profit peer-support-group) yang berfungsi menjadi wadah pengembangan diri, membangun jejaring, pertukaran ide, serta diseminasi informasi dan pengetahuan yang berguna bagi muda-mudi perencana. Dalam kesempatan ini, Komunitas QGIS Indonesia diwakili oleh Ivan Busthomi yang menyampaikan materi terkait analisis spasial dlm ketangguhan suatu kota menghadapi pandemi.

Kegiatan sharing dibuka dengan memperkenalkan komunitas QGIS Indonesia kepada peserta. Perkenalan ini meliputi penyampaian kegiatan yg telah dilakukan sebelumnya, dan juga mengenai platform-platform apa saja yg bisa digunakan untuk bergabung maupun berkomunikasi dan berdiskusi dengan anggota komunitas lainnya. Melalui pengenalan komunitas ini, harapannya peserta akan tertarik untuk bergabung dan berkontribusi di komunitas QGIS ini.

Kegiatan sharing kemudian dilanjutkan dengan pengenalan mengenai dasar-dasar GIS secara umum, sebagai gambaran awal bagi peserta yang belum pernah bergelut dibidang GIS sebelumnya. Materi berikutnya adalah tentang data-data spasial yang tersedia secara bebas yang dapat digunakan untuk melakukan analisis spasial terkait pandemi. Beberapa sumber data spasial dan bagaimana memperoleh dan mengolah sumber data tersebut agar siap digunakan untuk analisis lebih lanjuga juga disampaikan kepada peserta. Setelah peserta memahami tentang GIS dan data spasial pendukung untuk melakukan analisis, peserta kemudian diajak untuk mencoba bersama aplikasi QGIS untuk mengolah dan melakukan analisis sederhana terhadap data spasial yang telah diperoleh. Beberapa poin yang disampaikan adalah terkait pengenalan antarmuka QGIS, bagaimana mengoperasikan fungsi-fungsi dasar, hingga pada melakukan analisis spasial dasar dan menampilkan hasil analisis tersebut.

Bagi rekan-rekan yang penasaran dengan materi yang disampaikan dalam acara kali ini, bisa menyimak rekaman pemaparan materi melalui tautan berikut.

OSM Geoweek 2020: Pemanfaatan data OSM menggunakan QGIS

Dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), ada semacam istilah yang dikenal diantara para praktisi geospasial yaitu GIGO yang merupakan singkatan dari Garbage In Garbage OutGood In Good Out, dimana jika data yang dimasukkan kurang memadai atau kredibilitasnya kurang baik, maka hasil keluarannya pun juga akan kurang baik. Begitu pula sebaliknya, jika data masukan bagus, dianalisis dengan metodologi yang baik dan terpercaya, maka hasil keluarannya pun juga akan baik. Dalam hal ini, data merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan geoprocessing dalam SIG. OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik (https://openstreetmap.id/about/tentang-openstreetmap/). OSM merupakan salah satu jenis data yang tersedia secara daring, dapat diakses dimanapaun selama ada koneksi internet. Bahkan pada QGIS, terdapat beberapa plugins yang bisa digunakan untuk mengunduh data OSM dan langsung muncul pada tampilan layar peta pada QGIS.

Komunitas QGIS Indonesia yang diwakili oleh Mukhlis Akbar berkesempatan untuk memaparkan pemanfaatan QGIS dalam mengelola dan menganalisis data OSM pada acara OSMGeoweek 2020 Indonesia: Virtual Conference yang diselenggarakan oleh Humanitarian OpenStreetMaps Indonesia (HOT-ID). Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2016. Dalam situasi pandemi COVID-19, pelaksanaan OSMGeoweek 2020 dilaksanakan secara virtual yang dilaksanakan pada Hari Jum’at 20 November 2020 jam 15.30 – 17.30.

Terdapat beberapa contoh kasus yang baik dalam memanfaatkan beberapa tools/plugins yang ada pada QGIS untuk mengakses data OSM yang langsung bisa dianalisis pada QGIS. Jika masuk ke dalam repository plugins QGIS dan mengetikan kata OSM pada kolom pencarian, terdapat sekitar 31 plugins yang menggunakan tag OSM. Salah satunya adalah plugins QuickOSM yang dapat digunakan untuk mengunduh langsung data OSM dan hasilnya akan langsung muncul pada tampilan peta di QGIS. Selain itu, OSM juga menyediakan data jaringan jalan yang cukup baik di beberapa daerah, teritama di daerah perkotaan yang dapat digunakan sebagai masukan data untuk melakukan proses analisis jaringan di QGIS. Pada QGIS juga terdapat plugins InaSAFE yang didalamnya terdapat fitur pengunduh data OSM dan menjadi data masukan untuk menghitung analisis skenario dampak bencana yang berpotensi untuk muncul dalam suatu kejadian bencana.

Untuk melihat lebih lengkap dan lebih komprehensif dari materi yang dipaparkan oleh Komunitas QGIS Indonesia pada acara OSMGeoweek 2020 Indonesia: Virtual Conference, dapat menyaksikan rekamannya pada tautan ini.

Bincang Milenial #8 : QGIS Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam

Bincang milenial merupakan suatu acara diskusi reguler yang dilakukan oleh komunitas tropis.info untuk berbagi hal-hal seputar lingkungan, sumber daya alam, dll yang disampaikan secara virtual melalui platform daring. Pada kesempatan ini, Komunitas tropis.info berkolaborasi dengan Komunitas QGIS Indonesia dalam menyampaikan beberapa materi terkait dengan pemanfaatan QGIS untuk pengelolaan sumber daya alam. Materi yang disampaikan terkait dengan beberapa tools/plugins serta gambaran QGIS secara umum dalam mengelola dan melakukan analisis spasial.

WhatsApp Image 2020-07-04 at 20.41.51

Pada webinar ini, Komunitas QGIS Indonesia diwakili oleh saudara Dirga Daniel yang menyampaikan materi terkait pemanfaatan QGIS di bidang kelautan dan konservasi keanekaragaman hayati, Adi Kurniawan terkait dengan pemanfaatan QGIS untuk penanggulangan bencana, serta M. Iqnaul Siregar yang memaparkan perkembangan QGIS di Indonesia sebagai aplikasi pemetaan berbasis open source. Pelaksanaan webinar ini dilakukan melalui platform Zoom dan juga ditanyangkan secara streaming melalui kanal Youtube QGIS User Group Indonesia. Dengan peserta yang rata-rata masih baru dalam penggunaan QGIS, materi yang diberikan memberikan alternatif baru bagi mereka dalam memalukan pengelolaan dan analisis data spasial. Sebagaimana yang disampaikan, salah satu keunggulan QGIS ini adalah bebas dipakai, sehingga siapapun dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis. Begitu juga dengan tambahan beberapa plugins yang tersedia, diharapkan mampu mengoptimalkan dan memudahkan para pengguna untuk melakukan analisis tertentu.

Bagi rekan-rekan yang ketinggalan event ini, masih bisa menyaksikannya melalui tautan ini. (iwan)

Kolaborasi Komunitas Mapper Indonesia dengan QGIS ID dalam Sharkom#3

Komunitas Mapper Indonesia mempunyai acara webinar reguler yang dikemas dalam Shaing Komunal (Sharkom). Sharing Komunal adalah bentuk kegiatan sharing dari anggota Mapper Indonesa (Mapperindo) kepada anggota lainnya yang diadakan dua kali dalam sebulan. Pada Sharkom#3 yang diadakan pada  tanggal 27 Juni 2020, Komunitas Mapper berkolaborasi dengan Komunitas QGIS Indonesia untuk menyampaikan materi terkait dengan Pengenalan QGIS.

sharkom#3

 

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari pihak komunitas Mapeprindo, dengan menghadirkan pemateri dari Komunitas QGIS Indonesia. Kegiatan berlangsung selama 2 jam yang dimulai dengan pemberian materi berupa pengenalan QGIS sebagai aplikasi open source beserta organisasi yang menggawangi project ini secara global dan Komunitas QGIS Indonesia sebagai wadah komunikasi pengguna QGIS Indonesia. Pada pengenalan aplikasi QGIS, disampaikan mengenai tools serta proses dasar dalam aplikasi QGIS, pemanfaatan plugins, dan pembuatan webmap tanpa coding. Pemaparan materi berlangsung dengan metode demonstrasi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi diskusi adalah segmen tanya jawab serta konsultasi singkat. Berlangsung dengan pertanyaan yg dituliskan melalui kolom komentar dan laman slido, kemudian dilanjutkan dengan open mic untuk beberapa pertanyaan yg dirasa belum terjawab dengan baik, sehingga memantik diskusi lebih jauh. Pertanyaan berkutat pada instalasi QGIS, plus minus QGIS, query pada tabel atribut, dan permasalahan install plugin yg disarankan oleh pemateri.

Pada bulan Juli 2020, direncanakan masih akan dilakukan Sharing Komunikasi yang berkolaborasi dengan Komunitas QGIS Indonesia dengan topik yang berkaitan dengan pengaplikasian QGIS dalam pemetaan. Untuk informasi pelaksanaannya, bisa dilihat dari Komunitas Mapper Indonesia maupun kanal-kanal sosial media Komunitas QGIS Indonesia.